Berbahaya dan Kurang Sehat, 5 Kerugian ini yang Kamu Rasakan saat Menjadi Terlalu Ambisius!

terlalu ambisius juga ga bikin kamu makin maju..

Hai Roomers! Gimana kabar kalian semua? Aku harap kalian semua dalam keadaan sehat dan bahagia. Aku kembali dengan topik listicle yang mungkin bisa membantu kalian semua dalam menghadapi kendala motivasi diri.

Kalo topik minggu lalu tentang keuntungan menjadi ambisius, topik kali ini justru membahas tentang kerugian dari bersikap terlalu ambisius. Kerugian-kerugian yang akan diulas tentunya cukup familiar dalam hidup kita sehari-hari. Bahkan, beberapa orang di sekitar kita mengalaminya.

Ambisius memang tergolong sebagai sikap yang baik. Dengan sifat tersebut, siapa pun dapat meraih tujuan dan harapan yang diinginkan. Namun, di balik bagusnya sifat ini, ternyara ada beragam titik balik yang dirasakan oleh pelakunya jika dilakukan secara berlebihan.

Segala sesuatu yang dilakukan dengan berlebihan pastinya kurang baik bagi diri sendiri dan orang lain. Hal tersebut juga berlaku pada sikap ambisius yang keterlaluan. Dampaknya terbilang beragam dan cukup fatal bagi kesehatan

Mungkin beberapa orang yang bersikap ambisius secara berlebihan cukup bangga dengan apa yang dilakukannya. Namun, sikap yang keterlaluan itu secara nyata menghadirkan efek-efek yang di luar dugaan. Apa saja efek-efek itu? Berikut ulasannya!

1. Mudah terserang penyakit jantung dan darah tinggi

cr: independent.co.uk

Dampak yang pertama yaitu penyakit jantung dan darah tinggi yang rentan menyerang orang dengan sikap ambisius berlebih. Lho kok bisa? Jelas bisa dong. Hal ini telah dibuktikan dengan obeservasi pada sekelompok orang dengan pribadi doninan yang berinteraksi satu sama lain. Lalu, hasilnya mencangkup pada tekanan darah tinggi dan resiko terkena penyakit jantung.

Pernyataan itu diulas dalam tribunnews.com. Pada artikel tersebut, peneliti melakukan riset dengan melihat kesehatan 500 mahasiswa dengan kepribadian berbeda. Setelah itu, ditemukan bahwa saat mereka melakukan obrolan, dan tekanan darah diukur, dianggap berselisih dan bersifat sombong. Bersamaan dengan riset itu, ditemukan bahwa mereka memiliki tekanan darah naik.

Selain itu, psikolog juga menyimpulkan bahwa orang ambisius mudah mengidap penyakit jantung. Gimana? Cukup mengejutkan ‘kan? Makanya jangan terlalu ambisius!

2. Kurang menikmati hidup

cr: askopinion.com

Dan efek yang akan sangat terlihat berikutnya yaitu kurang menikmati hidup. Kalo kalian perhatikan orang-orang yang memuja hasil dalam melakukan sesuatu, kalian pasti akan mendapati isi pikiran mereka setiap harinya yang selalu berhubungan dengan tujuan. Mereka terus mengejar apa yang mereka inginkan dan mungkin saja menghalalkan beragam cara agar tujuannya itu dapat tercapai.

Hal tersebut telah dibahas pada artikel minggu lalu. Tujuan yang diinginkan membuat mereka lupa dengan hal-hal lain dalam hidup yang tak boleh dilewatkan.

Pernyataan di atas telah dibahas oleh beritagar.id. Pada artikel itu dikatakan bahwa orang-orang ambisius cenderung lebih tertarik pada hasil daripada proses. Selain itu, mereka mudah merasa iri saat orang lain lebih sukses dari mereka. Mereka juga mengejar kesempurnaan dalam bekerja, dan hal itu menyebabkan mereka kurang menghargai kesederhanaan dalam hidup.

3. Lupa akan kapasitas diri

cr: macny.org

Selanjutnya, orang dengan sifat ambisius berlebih juga kerap lupa akan kapasitas diri. Mereka memang mengejar tujian yang telah ditentukan, tapi secara tidak langsung, mereka kurang menilik kapasitas diri. Mereka merasa mampu hanya dengan menetapkan tujuan dan cara yang bagi mereka sudah pas.

Fakta ini didukung oleh artikel pada laman liputan6.com. Artikel itu menyatakan bahwa sebagian besar ciri dari orang ambisius yaitu lupa akan kapasitas dirinya sendiri.

Maka dari itu, sebelum menjadi ambisius dan menentukan target, kalian wajib mengevaluasi segi intelektual dan emosi agar lebih maksimal dalam meraih tujuan.

4. Rentan terkena depresi

cr: theconversation.com

Efek buruk yang lain yaitu depresi mengintai diri kalian. Tentunya faktor yang satu ini mengundang beragam pertanyaan bagi sebagian orang. Namun, ada beberapa penyebab yang menyangkut dengan ambisius berlebih dalam diri seseorang.

Beberapa penyebabnya berkaitan dengan target yang harus tercapai, termasuk deadline tugas dalam suatu pekerjaan. Jika sudah dihadapkan pada deadline, orang dengan sifat ambisius berlebih akan semaksimal mungkin berusaha menyelesaikan tugasnya sebelum deadline. Bahkan, ia juga mengejar nilai tinggi untuk itu.

Pernyataan tersebut dibahas detail salah satu artikel di laman online. Artikel itu memaparkan bahwa orang dengan ambisius berlebih cenderung mudah depresi karena kurang beristirahst dan mengutamakan deadline atau beban kerja. Kekurangan istirahat ini lah yang memicu depresi.

5. Menuntut hasil tanpa menghiraukan proses

cr: seapointcenter.com

Point terakhir tapi tidak terlupakan adalah hasil lebih utama daripada proses. Aku yakin kalian sangat familiar dengan yang satu ini.

“Kalo memang karya tulismu laku, pasti sudah dilirik editor..”

Kok digajinya cuman segitu? Kamu ‘kan sarjana, harusnya bisa lebih..”

“Katanya usahamu lancar, kok untungnya kecil? Jangan-jangan kamu cuman omdo.”

Pernah dengar celotehan seperti itu? Oke, berarti orang-orang yang ngomong begitu, tergolong orang ambisius. Mereka tidak melihat bagaimana susahnya seorang penulis, fresh graduate, atau pengusaha kecil bekerja keras. Di mata mereka hasil adalah hal yang utama. Sementara, proses tidak begitu penting.

Well, itu lah faktanya, orang ambisius lebih menganggap hasil yang nyata. Bahkan, mereka bertumpu pada nilai dari suatu hal. Menurut salah satu artikel di laman online, orang yang terlalu ambisius akan terbiasa mematok hasil yang bagus dari besarnya nilai yang didapat. Artikel itu juga menambahkan bahwa orang ambisius kurang menghargai proses.

Nah, itu lah beberapa kerugian dari bersifat terlalu ambisius. Ambisius itu baik, tapi

Design a site like this with WordPress.com
Get started