Lomba Menulis Online Pertama

Atas keramahan waktu, lomba itu pun rampung ku ikuti

Hai Roomers! Apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat dan bahagia ya. Kali ini aku bukan mengulas fakta atau menabur motivasi, tapi aku pengen curhat.

Isi curhatanku ini lebih ke arah perasaanku sebagai penulis cerita online. Jadi, selain aku nulis artikel di sini, aku juga author di platform cerita yang cukup trend, Joylada.

cr: play.google.com

Nah, gambar di atas ini logo dan ikon dari aplikasi cerita Joylada. Joylada merupakan platform menulis dan membaca cerita online yang dikembangkan oleh developer OOKBEE U CO., LTD. yang berbasis di Thailand.

Platform yang satu ini sering mengadakan beragam kompetisi menulis. Temanya juga bervariasi dan santai bagi para pesertanya. Salah satu dari sekian lomba yang diadakan, aku ikut lomba dengan tema 2 minggu bercerita.

Jadi sesuai tema lombanya, aku diwajibkan untuk update minimal 1 bab di salah satu ceritaku. Aku udah punya 5 cerita di platform ini. Hal itu cukup menantang buat aku karena sebelumnya aku belum pernah join lomba apa pun yang diadain di joylada.

Semuanya bermula saat salah satu editor menantangku dalam lomba ini. Awalnya aku ragu untuk ikut lomba. Pasalnya, aku tergolong bukan author yang gemar update setiap hari. Aku lebih suka menemukan feel cerita yang pas, lalu aku curahkan dengan perlahan.

Namun, pikiran tersebut akhirnya aku singkirkan. Aku mencoba menaati peraturan lomba (author untuk update 1 bab dalam sehari dan mempromosikannya dengan rutin melalui akun sosmed).

Dengan nekat dan manajemen waktu seadanya, aku memulai lomba tersebut pada tanggal 20 Juli 2020. Cerita yang aku tulis ini juga tergolong sebagai proyek gagal karena pembacanya minim. Hal itu sempat membuatku berpikir bahwa ceritaku itu acak-acakkan dan kurang greget. Tapi, ternyata ceritaku sempat kejar-kejaran di kategori best seller. Yang mengherankan, di kategori itu, ceritaku berebut posisi 2 dan 3 dengam cerita dari author yang lebih ahli (bukannya mau sombong, tapi memang aku sempat cek di bagian kategori best seller).

Ada banyak hal yang aku usahakan dalam lomba ini. Hal-hal itu antara lain, jam update dan kesiapan ide yang terus mengalir. Untungnya, aku cukup rajin menata draft yang akan terbit setiap harinya. Selain itu, ide-ide yang mengalir juga tidak cepat surut. Malahan, ada saja yang muncul saat akan update di hari berikutnya.

Di waktu lomba ini juga aku jadi lebih disiplin soal waktu. Aku yang biasanya update di jam-jam normal (jam 8 pagi hingga jam 9 malam), memilih bangun pagi jam 4. Sekitar jam 4 atau jam 5 itu lah aku melanjutkan draft yang sehari sebelumnya telah kucicil.

Pada lomba ini, aku merasakan beragam manfaat. Yang pertama, aku bisa merasakan konsistensi seorang penulis cerita dalam menulis karyanya. Kedua, aku lebih disiplin dalam urusan update sehingga pembacaku tak lagi terus menunggu kelanjutan dari cerita yang kubuat. Ketiga, aku jadi lebih menghargai nilai dan usaha dari penulis cerita yang bersusah-payah update.

Lomba ini merupakan pengalaman pertamaku sebagai author di Joylada. Aku merasa jauh lebih termotivasi setelah sukses menyelesaikan lomba yang aku anggap berat ini.

Terkadang, aku tidak cukup percaya diri dalam menyelesaikan karyaku. Hal tersebut dikarenakan minder dan merasa hasil karya author lain jauh lebih bagus.

Namun, terlepas dari rasa minderku, aku tak pernah menggantung karya yang sedang on-going. Aku tetap berusaha konsisten meski update bab berikutnya terbilang lama (sekitar 1 minggu)

Nah, segitu dulu curhatanku tentang lomba menulis online pertama di Joylada. Jika kalian tertarik untuk baca ceritaku, kalian boleh tanya di komen. Kalo kalian punya pengalaman serupa, kalian boleh juga curhat di komen. Thank you udah sempatin mampir dan baca. See you 😀

Author: Fransisca

Penulis random dengan opini pribadinya yang sederhana.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started